Risiko bahaya yang mengintai para pengguna situs jejaring sosial menjadi topik diskusi yang hangat dibicarakan akhir-akhir ini. Hal itu juga tampaknya yang mendorong seorang ahli privasi online untuk buka suara, membocorkan lima ancaman berbagi informasi di Facebook dan situs jejaring sosial lainnya. Joan Goodchild yang merupakan Editor Senior Chief Security Officer (CSO) Online mengklaim bahwa upaya pemasaran yang dilakukan situs jejaring sosial seringkali menghasilkan sebuah kesepakatan yang berkaitan dengan akun milik si pemegang privasi.
Pada sebuah acara televisi di AS bernama 'The Early Show', Goodchild mencatat ada lima risiko bahaya yang mengintai saat kita menggunakan Facebook. Bahaya tersebut di antaranya:
1. Informasi Anda akan dibagi oleh pihak ketiga, termasuk juga para pengembang aplikasi Facebook.
2. Setiap kali Facebook melakukan desain ulang situs, pengaturan privasi akun pengguna akan menjadi kurang aman dan lebih rentan. Pengguna pun harus mengatur ulang privasi mereka secara manual, agar sama dengan dengan pengaturan sebelumnya.
3. Iklan-iklan Facebook rentan berisi virus dan menginfeksi akun pengguna.
4. Teman yang benar-benar Anda kenali tanpa sengaja bisa membuat akun Anda menjadi rentan.
5. Risiko bahaya juga bisa datang dari scammer yang menciptakan profil palsu.
Pengumuman ini pun menimbulkan kekhawatiran lebih besar di kalangan ahli keamanan internet. Awal pekan ini, 15 organisasi perlindungan konsumen dan privasi mengajukan keluhan ke Federal Trade Commission (FTC) AS. Menurut FTC, situs jejaring sosial telah memanipulasi pengaturan privasi, sehingga membuat informasi personal para penggunanya dapat diakses dan digunakan untuk penggunaan komersial.
0 comments:
Posting Komentar